Selasa, 12 Oktober 2010

walau 1000 tahun

DALAM LUKA DAN DERITA

Ika merinding ketakutan saat melihat dengan mata kepalanya sendiri tetangganya melahirkan.Dia merasa ngeri.Bagaimana tidak,dia bahkan melihat bayi itu bersama darah-darah dan plasentanya.Dia menyaksikan sendiri bagaimana si ibu berjuang manahan sakit demi melahirkan anaknya.Belum lagi si ibu melahirkan tanpa suami.Tak bisa di bayangkan oleh Ita,bagaimana beratnya derita ibu itu.Kasihan sekali dia.
Ita jadi teringat pada kemesraan terlarang yang telah di jalinnya bersama sang kekasih.Dalam beberapa bulan ini dia belum merasakan apa-apa.Dia terkadang jadi takut,apakah dia bisa mengandung atau tidak?Tapi dia juga takut mengandung melihat apa yang di alami oleh tetangganya itu.Begitu berat dan menyakitkan.Besok adalah jadwalnya mendapatkan menstruasi.Dia selalu deg-degan setiap hendak mendapat halangan rutinnya setiap bulan itu.Dalam hati dia berdoa moga dia tetap akan mengalami Mens.
Keesokan harinya,dia menanti keluarnya darah itu dengan hati yang berdebar-debar.Namun ternyata dia sama sekali tidak pernah menemukan secercah darah pun.Dia jadi khawatir.Ah,mungkin dia agak telat..pikirnya menghibur dirinya sendiri.Tapi setelah di tunggu sehari dua hari dia ternyata belum juga mendapatkan menstruasi.Dia jadi semakin takut dan panik...
Saat menemani adiknya berjalan-jalan,dia merasa ada yang aneh.Dia mual.Dan tak bisa di tahan lagi dia berlari menuju kamar mandi.Mengeluarkan apa yang ingin di keluarkan oleh perutnya.Namun aneh,tak ada sesuatu pun yang keluar dari mulutnya.Dia jadi termangu,ada apa gerangan yang terjadi pada dirinya?Belum lama ini dia di vonis menderita anemia parah dan juga ginjalnya di curigai mengalami kelainan.Tapi,apa hubungannya?Dia muntah-muntah....Dia teringat kalau dia terlambat datang bulan.Astaga,jangan-jangan dia sekarang..................
Ika kemudian di hantui oleh ketakutan demi ketakutan.Dia pasti hamil.Karena tak tahan dia segera ke kota dan berniat untuk menggugurkan kandungannya.Mumpung janinnya masih muda dan belum berusia 40hari.Dia takut,kelainan pada ginjalnya akan mempengaruhi janinnya.Dia takut saat melahirkan nanti,dia dan janinnya takkan bisa selamat.Dia pun memberi tahukan ini kepada sang kekasih,Rudi.
Rudi segera mengusahakan berbagai cara untuk menggugurkan kandungan itu,bahkan sahabat Ita yang bernama Aminah pun turut membantu.Mereka menggunakan sejenis jamu.Namun,sudah habis jamu itu di minumnya belum juga gugur kandungannya.Ita bingung dan pusing sekali.Dia pun pulang lagi di kampung untuk menenangkan diri.
Namun,selama di kampung ada perasaan aneh yang merajai dirinya.Mungkin kesensitifan ibu hamil yang membuatnya merasa seperti itu.Tapi,perasaannya benar-benar tidak enak.Dia bahkan sering bermimpi Rudi selingkuh dan dia membenci Rudi.Hal itusangat mengganggu perasaannya.Lalu di hubunginya Rudi,namun bagaimana jawaban Rudi?”Jangan khawatir sayang,itu hanya perasaanmu saja.Aku hanya milikmu dan suamimu selamanya.”.Sejenak Ita merasa tenang dan mulai berpikiran positif.Mungkin memang hanya perasaannya saja.Maklumlah,ibu hamil memang sensitif.Namun,entah kenapa perasaannya begitu-begitu saja dan mimpi itu semakin menggila saja.Ita menjadi ragu...
Hari itu ulang tahunnya yang ke-18.Ita berencana akan ke kota pada siang harinya.Dia tak berani banyak berharap lagi pada hari ulang tahunnya itu.Begitu sampai di kota,pada sore harinya Rudi mengajaknya mengunjungi kakak Rudi dan Ita pun setuju.Saat sementara duduk-duduk,iseng-iseng Ita meminta HP Rudi.Rudi pun membuka Hpnya.Ternyata ada satu pesan,Ita penasaran dan mengintipnya.Dan Ita sempat membaca pesan singkat itu,yang kurang lebih berbunyi:”Cinta,lagi ngapain?”.Bukan main panasnya hati Ita.1001 pertanyaan memenuhi kepalanya.Dia merampas HP itu.Rudi buru-buru menghapus pesan itu.Tapi Ita,bukan orang yang seculas itu,dia sempat membaca nama si pengirim pesan dan langsung menghubunginya.Hanya saja si pengirim pesan mengaku kalau dia Cuma teman Rudi.Ita agak lega,namun firasat dalam hatinya berkata lain.Di tukarkannya kartu SIM miliknya dan Rudi.
Rudi sempat menjelaskan kalau dia dekat dengan Anisa Cuma untuk main-main dan tak ada niat serius.Ita menemukan hal yang ganjil dari semua itu.Namun dia diam saja...dia yakin pasti akan sanggup menemukan apa yang terjadi.Bukan Ita namanya kalau tak sanggup.Malam itu,Ita mencoba membuang keganjilannya.Dia tak ingin merusak harinya dengan hal-hal yang seperti itu.Dia ingin melepaskan rindu dengan Rudi.Sekali lagi,entah kenapa...Ita merasa malas menerima kecupan dari Rudi.Ada perasaan lain yang mengganggunya.Namun,akhirnya kemesraan itu terulang lagi bahkan Ita merasakan hal yang lain.Rudi seakan sepenuhnya menuangkan perasaannya.Ita sangat menikmatinya,namun tetap saja..ada yang ganjil di hatinya.
Malam itu dia sempat SMS-an dengan Anisa dan keganjilan itu semakin terasa olehnya.ita yakin,hubungan anisa dan Rudi tak hanya sesederhana itu.Pasti ada apa-apanya.Ita merasakan ada semburat luka di hatinya,dia hamil dan pada hari ulang tahunnya dia di hadiahi sebuah perselingkuhan oleh Rudi.Perih dan sakit sekali rasanya...Ita merasa sangat sakit.Ita bahkan hampir meminum obat mematikan yang di gunakan untuk menggugurkan kandungannya.
Subuh itu dia berjalan menyisir jalan di kota,entah kemana tujuannya.Dia bingung dan di hatinya terasa perih sekali.Akhirnya dia memutuskan untuk kerumah temannya,Aminah.Dia menggigil kedinginan saat datang di rumah Aminah.Namun di pikirnya itu hanyalah pengaruh dari udara di luar saja.Namun entah kenapa dingin itu terus mengganggu badannya,rupanya dia jatuh sakit.Dia bingung,di hubunginya Rudi dan dia di suruh makan dan istirahat.Dan saat itulah...dia di hubungi oleh seseorang yang entah siapanya Rudi lagi.Namanya Ani,Ani menghina Rudi dan Ita habis-habisan.Hal itu membuat emosi Ita naik sampai di ubun-ubun dan tiba-tiba saja dadanya terasa sesak dan sakit sekali.Ita seperti orang yang asma.Aminah bingung melihatnya dan tak tahu harus melakukan apa.Dia menyuruh Rudi untuk datang.Tekanan perasaan,marah dan kecewa bercampur dalam diri Ita dan semakin memuncak begitu Rudi datang.Rudi sempat mengurut Ita sebentar.Namun,ada beribu kekecewaan yang mengenai hati Ita.Lantaran kecewanya,Ita hanya membiarkan Rudi pergi begitu saja.
Belum lagi reda sakit di dadanya,Anisa semakin jelas membongkar hubungannya dengan Rudi.Ita bukan orang bodoh yang bisa di permainkan begitu.Sore harinya,dia meminta kejelasan dari Rudi.Dan tahu apa yang di dapatkannya??Ya,Anisa adalah selingkuhannya dan Ani adalah pacarnya sejak 3 tahun yang lalu.Ita shock berat.Jadi,dirinya yang sedang hamil ini adalah selingkuhan yang juga di selingkuhi lagi?Ita tak habis pikir.Di sangkanya selama ini Rudi adalah lelaki baik yang setia padanya,namun ternyata Rudi lebih keji dan jahat dari yang di pikirkannya.Entah kenapa,Ita hanya sanggup menangis dan meraih Rudi dalam dekapannya.Tak ada marah atau tamparan yang di layangkannya.Perih di hatinya semakin menjadi.Inikah ayah dari anak yang di kandungnya?Seperti inikah?Rudi,di mana perasaanmu?
Syukurnya,Rudi meminta maaf dan kembali pada Ita.Tapi,sakit di hati Ita sudah tak dapat di obati lagi.Ita di landa stress dan posesif yang berlebihan.Dia trauma dengan apa yang di alaminya..dan itu menyebabkan konflik di antara keduanya.Dalam kondisi hamil begitu,Ita di landa beribu masalah pelik yang begitu menyiksanya.Ita bahkan hampir tak kuat lagi.
Seiring berjalannya waktu kandungan Ita semakin membesar dan sulit untuk di gugurkan.Katanya,kalau sudah berusia 3 bulan,janin akan mengalami perkembangan pesat dan semakin sulit untuk di gugurkan.Ita panik.Mana besoknya tepat 3 bulan usia kehamilannya.Namun,tak di sangka.Ita mulai mencintai janinnya.Selama ini,apapun yang terjadi selalu di curhatkannya pada janinnya yang be,um bisa apa-apa itu.Ita jadi ragu akan melanjutkan usaha itu atau tidak.Tapi,melihat kondisi Rudi dan keluarganya Ita pun mundur dan mengalah.Hingga akhirnya Ita dan Rudi pun kembali mengusahakan obat yang pernah sempat membuat Ita pendarahan.
Pada malam itu,sebelum menggunakan obatnya,Ita sempat membisiki janinnya.
“Nak,jika ayahmu masih akan menyakiti mama dan kalau mama & ayahmu tak bisa bersatu...maka obat ini akan membunuh kita berdua.Mama pun tak mau hidup jika untuk di sakiti.Mama rela mati berdua denganmu Nak..”
Pukul 03.00 dini hari,Ita terbangun dan merasa perutnya sangat sakit.Tapi di biarkannya saja,seolah itu hanya sakit biasa.Tapi,beberapa menit kemudian sakit itu semakin menjadi. Serasa di aduk-aduk sekuat-kuatnya.Dia panik.Ingin berteriak saja,namun takut ketahuan mengingat dia diam-diam melakukan semua itu.Di biarkannya rasa sakit itu dengan keyakinan bahwa sakitnya akan hilang.Tapi dia begitu stress begitu merasakan sakitnya justru bertambah parah.Di hubunginya Rudi untuk memberitahukan keadaannya,Rudi ternyata begitu panik mendengarnya.Sementara Ita semakin kesakitan dan bahkan berkali-kali pingsan karenanya.Rudi ingin sekali menjemputnya,namun keadaan masih sangat subuh dan tidak memungkinkan.
Ita menahan sakit itu terus.Sakit yang tiada tertahankan.Sakit yang tiada duanya.Mungkin kah janinnya akan jatuh?Ada air mata penyesalan yang jatuh.Antara rela dan tak rela merajai batinnya.Di satu sisi dia ingin segera menyelesaikan masalah ini,tapi di sisi lain dia sangat menginginkan janinnya.Dia menangis perih,antara menangis karena sakit dan sedih karena akan kehilangan anaknya.
Pukul 05.46,dia terkejut karena merasa ada sesuatu yang pecah di tengah sakitnya.Dia pun segera berlari menuju ke kamar mandi.Darah mulai mengalir deras hingga di kakinya.Ada sedikit gumpalan daging yang jatuh,Di pungutnya gumpalan-gumpalan itu,yang jatuh seiring air matanya.Sementara darah terus mengalir dari bagian kewanitaannya.Cepat-cepat di pakainya pembalut untuk mengurangi darah yang jatuh.Namun belum beberapa menit,pembalutnya penuh kembali.Dia pusing sementara dia belum sempat membeli pembalut lebih banyak lagi mengingat dia tak menyangka pendarahanya akan se dashyat itu.Setelah selesai dia kembali ke kamarnya.Dia menghubungi Rudi untuk segera menjemputnya.Dia pun bersiap-siap untuk ke luar sementara perutnya sakit tiada tara.Sakit sekali,namun ketika hendak memakai celana,darahnya kembali jatuh dan mengalir sampai di kakinya. Tanpa mempedulikan keadaan di sekitarnya dia segera berlari keluar dan meminta kekasihnya untuk segera menjemputnya.Dia pun di larikan di rumah Rudi.Darah yang mengalir bertambah banyak,bahkan motor Rudi pun terkena darah itu.Rudi begitu khawatir atas keadaannya lalu menjemput Aminah untuk menemani Ita.Saat sendirian,Ita merasakan sakit yang luar biasa bahkan lebih sakit dari yang sebelumnya.Begitu Aminah sampai bersama Ita,sakit itu bertambah parah dan bahkan dia menangis berteriak kesakitan.Rasanya begitu sakit dan tak terungkapkan oleh kata-kata.Saat di kamar mandi,dia terkejut ada benda hitam yang jatuh dari bagian kewanitaannya.Dia segera sadar kalau itu adalah janinnya,anaknya.Dengan penuh kasih,di raihnya gumpalan itu.Air mata sedihnya kembali menetes.
“Anakku,kini kau telah meninggalkanku untuk selamanya.Maafkan mama sayang,yang sama sekali tak punya kesempatan untuk mempertahankan kamu.Mama hanya tak mau melihatmu menderita di dunia ini.Mama mencintaimu sayang.Mudah-mudahan kamu bahagia di sana Nak,”bisiknya.
Ita keluar dan melaporkan pada kekasih dan sahabatnya bahwa janinnya kini sudah tak ada lagi.Dia di sambut dengan senyum dan tawa seperti yang di tunjukkannya,namun di hatinya terasa perih.Ini dosa terbesar yang pernah di buatnya.Ini kejahatan terbesar yang pernah di lakukannya.Membunuh anak kandungnya sendiri yang tak tahu apa-apa.Mencabut hak anaknya untuk hidup.
Ita tetap tersenyum dan tertawa seperti yang di tunjukannya namun sakit di hatinya semakin menjadi.Ada perih yang merajai batinnya.Rasa berdosa dan bersalah yang membuatnya ingin gila.tak terasa air matanya mengalir.Dia yang mengandung janin itu selama 3 bulan.Dia yang merasakan pahit manisnya mengandung dalam derita.Siapa yang sanggup menyalahkan seorang ibu mengasihi anaknya?
Dia shock berat pasca pengguguran itu.Ada rasa kehilangan yang menjadi-jadi dalam dirinya.Dia bahkan hampir gila.Beberapa saat lamanya,dia seperti orang tak sadar.Meminta anaknya kembali dan menunding orang-orang yang telah mengambil anaknya.Namun,tak di sadarinya...kegilaannya membuat sahabat dan kekasihnya kecewa dan tak mempedulikannya.Dia seperti hilang tanpa arah.Lalu bayangan janinnya menangis mulai menghantuinya kembali.Dia hampir gila.Tak ada tempat untuk mengadu.Sang kekasih yang di harapkannya mampu melipur perihnya menyerah menghadapinya.Begitu juga Aminah.
Di puncak kegilaanya,dia berniat mengakhiri hidupnya sendiri dan menyusul anaknya.Belum lagi sang kekasih yang sepertinya tak peduli lagi padanya.dia merasa dunia ini kian sempit.tak ada yang emngerti perasaanya.Namun,sebelum semua itu terjadi,bersyukur sang kekasih berhasil mencegah dan menyadarkannya...membuka mata hatinya untuk menerima kenyataan.Dia menangis dan ingin sekali bersujud di kaki sang kekasih begitu di sadari semuanya...akan kesalahan dan keegoisannya yang tak pernah bisa merelakan anaknya.Dia baru sadar kalau dia ternyata memiliki orang-orang yang begitu menyayanginya...
Dia kini sadar dan merasa bersalah kepada kekasih dan sahabatnya,begitu juga sama anaknya.Dia bersalah karena tak bisa yakin akan perasaannya.Sulit rasanya jika harus mengorbankan anaknya,begitu berat.Akhirnya dia sadar,walaupun dia menangis 1000 tahun,keadaan takkan berubah.Anaknya bukan miliknya lagi.Sekarang,dia ingin bersujud meminta maaf kepada sang kekasih atas semua yang sudah di lakukannya...Dia sadar bahwa selama ini dia hanya menjadi beban bagi kekasihnya.Andaikan bisa,dia ingin minggat saja dari dunia ini.
Dan ternyata efek samping dari obat yang di gunakannya telah merasuk dalam dirinya.Kini lambungnya telah bocor mengakibatkan penderitaannya secara fisik semakin bertambah.Dan belum selesai semua itu ada masalah lain yang menghantamnya.Dia ingin menjerit dan seakan sudah tak kuat lagi menjalani hidup yang tak pernah berpihak kepadanya.Dia ingin mengangis dan mengadu.Tapi kepada siapa?Siapa yang harus di salahkannya?????
Tapi...di satu sisi hatinya berbisik.
“Aku takut,saat aku ingin mati aku malah hidup dan saat aku ingin hidup aku malah mati...”
********************************************************************
Beberapa waktu kemudian,ada sebuah nisan yang tertanam di atas tanah yang masih merah.Nisan yang bertuliskan nama “Ita Delviana”..Ribuan kertas berhamburan di udara.Berisi tulisan harian Ita.Akan sakit hati,luka dan derita yang tak pernah henti menghujamnya.Sejak mencintai Rudi sampai meninggal dunia.Akan cinta yang menyesatkannya dan membuat hidupnya menderita..mengorbankan cita-cita dan ambisinya,kehilangan jati dirinya bahkan anak kandungnya...hanya karena cinta yang buta............

Minggu, 04 April 2010

hatiku

Sejujurnya sampai detik ini aku tak bisa menerima kenyataan bahwa aku telah mengikuti sistem yang salah,,,Tuhan,,ampuuni dosaku,,,

Sabtu, 27 Maret 2010

Hidupku

Ada satu hal yang tak bisa ku maafkan dalam diriku sendiri yang mungkin rasa bersalah itu akan ku bawa seumur hidupku.Yah...hingga detik ini aku tak bisa tenang.Kenapa?????Karena aku menyalahi dan bahkan menodai prinsip yang aku pertahankan selama ini.Yang aku bela mati2an.Namun karena sistem saat ini yang tak pernah mendukung sehingga aku harus mengalah.Kemengalahan itulah yang membuat aku tak sanggup....
Yah...aku akan menulisnya nanti dalam cerpenku yang selanjutnya...Insya Allah dalam waktu dekat aku akan upload itu...Buat menenangkan diri....